Jiwa merupakan bagian yang bukan jasmaniah dari seseorang. mencakup pikiran dan
kepribadian, yang disinonimkan dengan ruh, akal, atau awak diri. Penggunaan
istilah jiwa lebih sering berhubungan dengan keduniaan dibandingkan dengan ruh.
Kepribadian seseorang meliputi sikap mental dan fisik. Menurut Profesor Edwood Chapman, sikap mental adalah cara
mengkomunikasikan atau mengekspresikan suasana hati atau watak kepada orang
lain. Jika ekpresi kita kepada orang lain positif, maka kita disebut sebagai
orang yang bersikap mental positif. Sebaliknya jika ekpresi kita kepada orang
lain negatif, maka kita disebut sebagai orang yang bersikap mental negatif.
Sedangkan enrteprenuer adalah
orang yang mampu menciptakan bisnis baru serta kreatif dan inovatif dengan
mengambil risiko dan ketidak pastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengindentifikasi peluang dan ancaman serta meng gabungkan dengan
sumberdaya yang dimilikinya. Dengan demikian jiwa entrepreneur merupakan kunci
untuk meraih kesuksesan dalam bisnis. Salah satu jiwa entrepreneur yang meonjol
adalah sikap mental positif. Sikap mental positif mendorong kita untuk mencapai
tujuan dengan gigih. Ketika kita jatuh terperosok, maka kita masih dapat
mengatakan ”Ah ini cuma kesandung batu kecil. Tujuan kita belum tercapai”
kata kita dalam hati. Maka kita bangkit kembali. Soichiro Honda tetap bersikap
mental positif, ketika piston berbentuk cincin buatannya di tolak oleh Toyota
dan ditertawakan para teknisi. Setelah bertahan dua tahun, dan memperbaiki
kelemahan piston tersebut akhirnya Toyota menerimanya. Bahkan ketika pabriknya
dibom dua kali dan dihancurkan oleh gempa bumi, ia tetap bersikap mental
positif untuk meraih cita-citanya untuk tetap mempunyai pabrik.
Sikap mental positif mendorong kita untuk menjadi
lebih kreatif. Setiap sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi, dengan sikap mental positif kita masih dapat menanggapi dengan
mencari sesuatu dibalik itu secara kreatif. Ketika siswa Priamagama yang
mendaftar hanya 2 orang, muncul kreatifitas berupa Strategi
Jaminan Diterima. Demikian juga ketika AMIKOM, mahasiswa yang
mendaftar hanya 8 orang, maka saya mencoba untuk menemukan sesuatu dibalik
kesulitan tersebut. Selesai sholat dhuhur, tiba-tiba muncul kata di benak saya
“Tempat Kuliah Orang Berdasi”. Spontan kata itu saya jadikan slogan AMIKOM.
Banyak dari kawan-kawan saya mempertanyakan kata-kata tersebut. ”Mahasiswa
inginnya kan bebas, kok disuruh pakai dasi” kata kawan-kawan saya. ”Dasi itu
yang memakai salesman. Diganti saja slogan itu Pak
Yanto” kata kawan saya yang lain. Saya tetap bersikokoh untuk mempertahankan
slogan ini hingga sekarang. Saya berpendapat bahwa di Perguruan Tinggi
kebanyakan, yang diasah sebagian pengetahuan dan ketrampilannya. Saya
berpendapat justru sikap mentalnya lebih dahulu yang diasah. Setelah mahasiswa
diberikan Pelatihan Super Unggul, mahasiswa diwajibkan memakai dasi untuk
menjaga performanya. Dari pengamatan saya, mahasiswa yang serius memakai dasi
ketika mahasiswa terbukti mereka lebih berhasil di dunia kerja dibanding
mahasiswa yang memakai dasi hanya dengan setengah-setengah. Ternyata dasi
mempengaruhi sikap mental mereka. Slogan Tempat Kuliah Orang Berdasi sekarang melekat dengan STMIK AMIKOM
Yogyakarta. Sikap mental positif merupakan sikap mental yang harus dimiliki
seorang pengusaha yang sukses dan senjata yang sangat ampuh untuk meraih
kesuksesan.
Untuk Mengunjungi Amikom :
Referensi :
0 comments:
Post a Comment